Cerita Keraton Jogja
Minggu, 18 Januari 2015
Bangunan Kraton dgn arsitektur Jawa yg gede & jelita ini terletak di pusat Kota Yogyakarta. Bangunan ini didirikan oleh Pangeran Mangkubumi, yg selanjutnya bergelar Sri Sultan Hamengku Buwono I, kepada thn 1775. Dia yg memilih area tersebut yang merupakan lokasi buat membangun bangunan tersebut, serasi di antara sungai Winongo & sungai Code, satu buah daerah berawa yg dikeringkan.
Bangunan Kraton membentang dari utara ke selatan. Halaman depan dari Kraton dinamakan alun-alun utara & halaman belakang dinamakan alun-alun selatan. Rancangan bangunan ini menunjukkan bahwa Kraton, Tugu & Gunung Merapi berada dalam satu garis/poros yg diakui yang merupakan elemen yg keramat. Terhadap disaat lampau Sri Sultan biasa bermeditasi di sebuah lokasi kepada poros tersebut sebelum memimpin satu buah jumpa atau berikan perintah kepada bawahannya.
Yg dinamakan Kraton ialah lokasi bersemayam ratu-ratu, berasal dari kata : ka + ratu + an = kraton. Pula dinamakan kadaton, adalah ke + datu + an = kedaton, area datu-datu atau ratu-ratu. Bahasa Indonesianya yaitu istana, menjadi kraton yakni suatu istana, tapi istana bukanlah kraton. Kraton yakni satu buah istana yg mengandung arti keagamaan, arti filsafat & arti kulturil (kebudayaan).
& sesungguhnya Kraton Yogyakarta penuh bersama arti-arti tersebut di atas. Arsitektur bangunan-bangunannya, letak bangsal-bangsalnya, ukiran-ukirannya, hiasannya, hingga terhadap warna gedung-gedungnyapun memiliki arti. Pohon-pohon yg ditanam di dalamnya bukan sembarangan pohon. Seluruh yg terdapat disini seolah-olah berikan nasehat pada kita buat cinta & menyerahkan diri kita terhadap Tuhan yg Maha Esa, berlaku sederhana & tekun, berhati-hati dalam tingkah laku kita sehari-hari & lain-lain.
Siapakah gerangan arsitek dari kraton ini? Dia merupakan Sri Sultan Hamengkubuwono I sendiri. Ketika masihlah bujang, baginda bergelar pangeran Mangkubumi Sukowati & bakal julukan, menurut Dr.F.Pigeund & Dr.L.Adam dimajalah Jawa th 1940 : "de bouwmeester van zijn broer Sunan P.B II" ("arsitek dari kakanda Sri Sunan Paku Buwono II").
Komplek kraton terletak di tengah-tengah, tapi daerah kraton membentang antara Sungai Code & Sungai Winanga, dari utara ke selatan yaitu dari Tugu hingga Krapyak. Tetapi kampung-kampung terang berikan bukti terhadap kita bahwa ada hubungannya antara masyarakat kampung itu bersama tugasnya di kraton terhadap ketika dulu, contohnya Gandekan = area tinggal gandek-gandek (kurir) dari Sri Sultan, Wirobrajan lokasi tinggal prajurit kraton wirobrojo, Pasindenan lokasi tinggal pasinden-pasinden (penyanyi-penyanyi) kraton.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar